“Ini
harus disembelihkan ayam hitam cemani (sejenis ayam hitam yang memiliki warna
hitam pada seluruh tubuhnya, dari paruh hingga kaki), trus tulangnya setelah
dimakan tidak boleh dibuang, harus disimpan untuk menjaga diri dari gangguan,
kemudian sampeyan harus di ruat”. Mungkin hal ini yang akan kita dengar jikalau
kita atau saudara kita ketika menderita penyakit yang sudah kronis, lama dan
divonis dokter tidak bisa disembuhkan. Entah apa yang menjadi alasan para kyai
di desa-desa yang memberikan saran yang seperti itu. Apakah mungkin ya kyai itu
melakukan hipotersis mengenai ayam hitam itu? Terlalu sulit saya rasa
menganalisis itu jika tidak dari ahlinya. Dokter sendiri pun tidak pernah ada
yang menyuruh untuk melakukan hal itu kepada para pasiennya. Hal ini merupakan
salah satu dari berbagai macam hal yang menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW.
Buru-buru menyembelih ayam hitam, ayam normal saja sulit untuk menemukannya di
daerah Arab sana. Yang disarankan oleh rasul adalah untuk berusaha sesuai
dengan cara-cara yang benar seperti halnya ke dokter dan sebagainya asalakan
tidak ada unsure syirik karena syirik merupakan perbuatan yang menimbulkan dosa
besar yang dosanya sangat amat sulit untuk terampunkan oleh Allah SWT. Dengan
berusaha dengan maksimal dan cara yang benar InsyaAllah segala penyakit akan
sembuh karena Rasullullah bersabda setiap penyakit itu ada obatnya. Apabila obat itu mengenai
penyakit, dengan izin Allah yang Maha Agung lagi Maha Perkasa akan sembuh. (HR Muslim dan Ahmad).
Banyak orang yang mungkin mengatakan bahwa hal ini
merupakan suatu bentuk keterpaksaan atau keadaan darurat, yang memaksa mereka
harus melakukan dan menunaikan hal ini. Jika dibilang darurat memang darurat,
namun apakah benar harus melakukan hal-hal yang berbau syirik? Tentu saja
tidak, masih sangat amat banyak yang masih bisa dilakukan. Dari mendatangi
berbagai macam dokter dan rumah sakit, hingga ruqiyah pun bisa menjadi salah
satu alternative untuk melakukan pengobatan. Bisa juga pengobatan alternative.
Salah satu hal yang pasti, kita dapat mengambil hikmah
dan pelajaran dari kejadian-kejadian yang seperti ini. Janganlah kita terlena
dengan iming-iming sehat dengan instan, dengan murah dan dibutuhkan waktu yang
cepat. Misalnya saja dengan mengambil dan memakan buah mangga secara langsung pada
malam jumat kliwon, maka akan menjadikan tubuh kita menjadi sehat sentosa
sepanjang masa. Kebanyakan orang yang tidak berpikir panjang akan segera
melaksanakan hal ini untuk menyehatkan tubuhnya, pada hal dari segi kedokteran,
hal ini sama sekali tidaklah benar. Belum juga sehat kita harus sakit perut
karena makan mangga pada malam hari. Dari sini cukuplah sudah kita tinggalkan
semua itu. Kita serahkan semua pada Allah SWT yang Maha segalanya.
Di sini diperlukan
bentuk kepercayaan yang dimana kita yakin bahwa kita dapat melewati cobaan
berupa apa saja bentuknya, sebagai contohnya sakit. Hal ini harus ditanamkan
dalam hati karena dengan kepercayaan ini kita telah mendapatkan obat yang tidak
terkira yang munculnya dari Allah melalui perantara kepercayaan kita sendiri.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(mereka berdoa) : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami
memikulnya. Beri ma’aflah kami ; ampunilah kami ; dan rahmatilah kami. Engkau
penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (al-Baqarah 286)
Dengan demikian jelaslah
sudah, bahwa yang harus kita lakukan tatkala kita sedang sakit adalah semakin
mendekatkan diri pada Allah dan merubah pola pikir kita. Dalam lagu Sakha juga
pernah dinyanyikan bahwa “banyak yang sehat lupa pada Allah dan banyak yang
sakit meninggalkan Allah”. Ketika kita sakit, kita hendaknya berusaha mencari
pengobatan dengan cara yang benar dan baik. Setelah itu kita serahkan hasilnya
pada Allah SWT. Hal inilah yang seharusnya dilakukan para muslim sebagai orang
yang taat. Ikhtiar kemudian tawakkal. Semoga kita terhindar dari segala
perbuatan syirik yang benar-benar dibenci oleh Allah SWT, dan selalu diberikan
kesehatan oleh Allah SWT. Aminn…
By kangfiky